Era digital dan teknologi saat ini berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Jika kita menengok sepuluh tahun ke belakang, rasanya perkembangan saat itu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan kemajuan yang kita saksikan sekarang. Awalnya, banyak yang mengira bahwa perkembangan teknologi akan mengarah ke MetaVerse, terutama ketika pandemi Covid-19 melanda. Saat itu, dunia virtual menjadi alternatif untuk berinteraksi, bekerja, dan bersosialisasi. Namun, ternyata perkembangan teknologi tidak hanya terbatas pada MetaVerse.
Python: Raja di Dunia AI dan ML
Python telah menjadi bahasa pemrograman yang sangat dominan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam bidang AI dan ML. Kemudahan sintaksis, banyaknya library yang tersedia (seperti TensorFlow, PyTorch, dan Scikit-learn), serta komunitas yang besar membuat Python menjadi pilihan utama bagi banyak developer. Bagi mereka yang ingin terjun ke dunia AI dan ML, mempelajari Python sepertinya adalah langkah yang wajib.
Namun, dengan popularitas yang tinggi, muncul juga tantangan baru. Banyaknya developer yang menggunakan Python membuat persaingan semakin ketat. Selain itu, Python dikenal memiliki performa yang kurang optimal untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan manajemen memori yang efisien. Saya pribadi kurang menyukai Python karena penggunaan indentation untuk block scope, meskipun terkesan sepele, hal ini cukup mengganggu bagi saya.
Rust: Investasi Masa Depan?
Di sisi lain, Rust muncul sebagai bahasa pemrograman yang menawarkan keamanan memori dan performa yang tinggi. Rust dirancang untuk menghindari common pitfalls yang sering terjadi dalam bahasa seperti C dan C++, seperti memory leaks dan buffer overflows. Dengan fitur-fitur seperti ownership dan borrowing, Rust memastikan bahwa kode yang ditulis aman dari segi memori tanpa perlu garbage collector.
Rust juga semakin populer di kalangan developer sistem, embedded systems, dan bahkan web development melalui framework seperti Rocket dan Actix. Meskipun kurva belajarnya lebih curam dibandingkan Python, Rust menawarkan potensi besar sebagai investasi jangka panjang, terutama dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai mengadopsi Rust untuk proyek-proyek mereka.
Preferensi Saya
Saya cenderung lebih menyukai Rust karena beberapa alasan. Pertama, Rust menawarkan keamanan memori dan performa yang tinggi, yang sangat penting untuk pengembangan aplikasi yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi. Kedua, Rust memiliki fitur-fitur seperti ownership dan borrowing yang memastikan kode yang ditulis aman dari segi memori tanpa perlu garbage collector. Ketiga, meskipun kurva belajarnya lebih curam, saya merasa bahwa investasi waktu untuk mempelajari Rust akan memberikan manfaat jangka panjang.
Di sisi lain, saya kurang menyukai Python karena penggunaan indentation untuk block scope. Meskipun terkesan sepele, hal ini cukup mengganggu bagi saya. Saya lebih menyukai bahasa pemrograman yang menggunakan kurung kurawal atau tanda baca lainnya untuk menentukan block scope. 😄