Personal

Refleksi 2024 dan bertahun-tahun kebelakang, saya merasa banyak sekali waktu terbuang sia-sia. Banyak hal yang belum saya pelajari, banyak hal yang belum saya dokumentasikan. Mengejar ketertinggalan membuat saya harus berjuang ekstra keras. Saya tidak merasa tertinggal oleh siapapun, tapi tertinggal oleh impian yang semakin menggebu. Ibaratnya, mimpi saya sudah jauh melangkah ke bulan, sedangkan saya berpijak di bumi pun masih tergoyahkan oleh kemalasan. Mengejar Ketertinggalan Mimpi dan harapan selalu bergerak lebih cepat daripada langkah kita. Setiap kali saya merasa sudah mendekati satu tujuan, mimpi itu sudah melesat lebih jauh lagi. Ini bukan tentang bersaing dengan orang lain, tapi tentang bagaimana saya bisa mengejar versi terbaik dari diri sendiri. Namun, seringkali kemalasan dan keraguan menjadi penghalang terbesar. Saya terjebak dalam lingkaran perfeksionisme, di mana segala sesuatu harus sempurna sebelum saya memulai. Padahal, kesempurnaan itu sendiri adalah ilusi. ...

Era digital dan teknologi saat ini berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Jika kita menengok sepuluh tahun ke belakang, rasanya perkembangan saat itu bukanlah apa-apa dibandingkan dengan kemajuan yang kita saksikan sekarang. Awalnya, banyak yang mengira bahwa perkembangan teknologi akan mengarah ke MetaVerse, terutama ketika pandemi Covid-19 melanda. Saat itu, dunia virtual menjadi alternatif untuk berinteraksi, bekerja, dan bersosialisasi. Namun, ternyata perkembangan teknologi tidak hanya terbatas pada MetaVerse. ...

Sebagai seorang software developer, Bekerja pada lingkungan atau negara yang mengadopsi teknologi besar - besaran dalam pemenuhan kegiatan sehari - hari merupakan impian bagi semua yang terlibat dalam pengembangan teknologi tersebut. Seperti yang saya rasakan dimana teknologi yang ada pada negara maju seperti Perancis ini sangat menarik untuk kita adopsi, seperti misalnya jadwal Bus, kita cukup melihat pada aplikasi maka kita tahu berapa lama lagi bus akan tiba pada halte dimana kita berdiri. ...

Kalau dulu saya menggunakan platform wordpress untuk melakukan kegiatan blogging maupun hal lainnya. Saat ini saya memutuskan kembali untuk melakukan kegiatan menulis di blog, tetapi tidak menggunakan wordpress. Kenapa? Adakalanya saya malas untuk melakukan konfigurasi yang ribet bin rumit dalam mempersiapkan server, kalau alasan demikian kenapa gak menggunakan hosting? ya benar, tetapi ya saya orangnya lebih suka menggunakan VPS dibandingkan hosting, karena fleksibel saja dan bebas. Tetapi kali ini lain. Saya menggunakan server gratisan dan tentunya hanya membutuhkan domain saja. sebut saja netlify. Menggunakan layanan gratis bukan berarti kurang powerfull. Jangan salah, kita mendapatkan bandwith sebesar 100gb/month yang tentu saja sangat cukup bagi personal blog, yang mana entah siapa yang akan mengakses blog ini. ...